Halaman
23
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
Hasil yang harus Anda capai:
Metabolisme
A. Molekul yang
Berperan dalam
Metabolisme
B. Katabolisme
Karbohidrat
C. Anabolisme
Karbohidrat
D. Metabolisme
Protein dan Lemak
•
mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme;
•
mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat;
•
menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme karbohidrat dengan metabolisme
lemak dan protein.
memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme.
Sumber:
www.miguelpalma.cl.tripod.com
Mitokondria merupakan tempat terjadinya respirasi sel
Bab
2
Semua makhluk hidup menunjukkan aktivitas hidup, misalnya
bernapas, bergerak, berkembang biak, tumbuh, dan berkembang. Untuk
melakukan aktivitas tersebut makhluk hidup memerlukan energi. Setiap
makhluk hidup memperoleh energi dengan cara yang berbeda-beda.
Misalnya, manusia dan hewan memperoleh energi dari makanan yang
dimakannya. Bagaimanakah dengan tumbuhan? Dalam bentuk apakah
energi yang digunakan makhluk hidup?
Energi diperoleh makhluk hidup melalui proses metabolisme. Proses
ini memerlukan bahan makanan dan oksigen serta menghasilkan bahan
sisa, seperti CO
2
dan air. Selain pembentukan energi, metabolisme juga
meliputi proses pembentukan molekul yang memerlukan energi.
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
24
A. Molekul yang Berperan dalam Metabolisme
Metabolisme
adalah semua proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh
makhluk hidup. Metabolisme berasal dari bahasa Yunani,
metabole
yang artinya
“berubah”. Proses metabolisme ini melibatkan berbagai reaksi kimia. Reaksi-
reaksi tersebut memerlukan energi. Dari manakah energi didapatkan?
Sumber energi utama bagi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi
berasal dari energi matahari. Energi matahari tersebut digunakan oleh
produsen, seperti tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Melalui
fotosintesis, energi diubah menjadi senyawa berenergi seperti ATP. ATP
digunakan langsung oleh tumbuhan atau disimpan dalam bentuk karbohidrat.
Karbohidrat tersebut selanjutnya dapat
diubah dan disimpan dalam bentuk
lemak, protein, dan senyawa organik lainnya.
Konsumen seperti hewan herbivor mendapatkan senyawa organik
setelah memakan produsen. Mereka mendapatkan energi melalui
pemecahan molekul organik melalui proses respirasi sel. Energi yang
didapatkan ini digunakan dalam berbagai aktivitas hidup.
Dari uraian tersebut diketahui bahwa secara tidak langsung,
konsumen memperoleh energi dari matahari. Selain itu, terjadi
pengubahan bentuk energi dari energi sinar matahari menjadi energi
kimia oleh tumbuhan. Proses ini disebut transformasi energi. Hal tersebut
sesuai dengan Hukum Termodinamika Pertama, bahwa energi tidak dapat
diciptakan atau dilenyapkan, tetapi energi dapat diubah dan berpindah.
Dalam tubuh makhluk hidup, energi disimpan dalam bentuk ikatan
fosfat berenergi tinggi. Energi tersebut digunakan untuk kontraksi otot,
proses metabolisme, atau hilang dalam bentuk panas. Sebelum membahas
metabolisme lebih jauh, terlebih dahulu dibahas molekul atau zat yang
berperan dalam metabolisme. Apa saja molekul tersebut?
1.
Adenosin Trifosfat
Adenosin trifosfat (ATP) adalah molekul berenergi tinggi yang
tersusun atas basa adenin, gugus gula ribosa, dan tiga gugus fosfat.
1.
Apakah manfaat oksigen bagi tubuh Anda?
2.
Menurut pendapat Anda, dari manakah energi pada makhluk hidup diperoleh?
3.
Mengapa jika Anda belum makan, badan terasa lemas?
Tes Kompetensi Awal
Gambar 2.1
Rumus bangun ATP
Sumber:
Biology,
1996
NH
2
N
C
C
CC
N
H
N
C
N
H
H
HH
O
OH
OH
H
H
2
CO
O
PO
PO
–
P
O
–
O
–
O
–
OO O
Sekilas
Biologi
Edward Buchner
(1860–1917)
Edward Buchner adalah seorang
ahli kimia asal Jerman. Ia lahir di
Munich, anak seorang dokter.
Buchner memperlihatkan bahwa
fermentasi dapat terjadi di luar sel
hidup. Hal ini merupakan awal
penemuan enzim.
Sumber:
www.nndb.com
Metabolisme
25
Ikatan tiga fosfat pada ATP tidak stabil dan ikatannya dapat putus
melalui hidrolisis. Jika satu gugus fosfat terputus dari ikatan tersebut,
ikatan ATP menjadi ikatan ADP (adenosin difosfat). Reaksi hidrolisis
ini merupakan reaksi yang melepaskan energi. Hidrolisis satu mol ATP
menghasilkan 7,3 kkal energi.
Makhluk hidup menggunakan ATP terus-menerus untuk aktivitas
hidupnya. ATP merupakan sumber energi yang dapat diperbarui dengan
menambahkan gugus fosfat pada ADP. Respirasi sel pada hewan
menyediakan energi untuk proses ini. Pada tumbuhan, energi cahaya
dapat digunakan untuk membentuk ATP kembali.
2.
Enzim
Enzim adalah protein yang dapat mempercepat reaksi metabolisme.
Kerja enzim ini mirip dengan katalis, zat kimia yang mempercepat reaksi
yang pada akhir reaksi akan diperoleh kembali dalam bentuk semula.
Oleh karena itu, enzim disebut juga biokatalisator.
Enzim mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi (energi
aktivasi) yang diperlukan untuk berlangsungnya reaksi tersebut. Tanpa
adanya enzim, reaksi metabolisme yang terjadi dalam tubuh akan
berlangsung sangat lama. Perhatikan gambar berikut.
Oleh karena enzim terbuat dari protein, setiap enzim memiliki bentuk
tiga dimensi yang unik. Zat yang akan dikatalis oleh enzim disebut
substrat
. Substrat akan berikatan dengan enzim pada daerah yang disebut
sisi aktif
. Zat baru yang terbentuk dari hasil katalisasi enzim disebut
produk
. Sisi aktif pada enzim hanya dapat berikatan dengan substrat
tertentu. Oleh karena itu, enzim bekerja secara spesifik dan satu jenis
enzim hanya akan terlibat dalam satu jenis reaksi saja. Berikut ini contoh
reaksi yang dibantu enzim. Manakah substrat, enzim, dan produk?
Gambar 2.2
(a) Analogi energi aktivasi dan
peran enzim terhadap energi
aktivasi
(b) Pengaruh enzim terhadap
energi aktivasi.
Sumber:
Biology Concepts and Connections
, 2006
Penamaan enzim pada umumnya sesuai dengan nama substratnya
dan diberi akhiran
ase
. Contohnya, enzim sukrase yang mengubah sukrosa
menjadi glukosa dan fruktosa seperti contoh di atas.
(a)
(b)
Zat yang
bereaksi
Produk
Energi aktivasi (Ea)
penghalang
Enzim
Energi
Zat yang
bereaksi
Ea tanpa
enzim
Ea dengan
enzim
Perubahan
energi
Produk
sukrase
Sukrosa glukosa + fruktosa
Kata Kunci
•
ADP
•
Aktivasi
•ATP
•
Biolatalisator
•
Enzim
•
Energi
•
Katalis
•
Produk
•
Protein
•
Sisi aktif
•
Substrat
Reaksi
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
26
a.
Struktur Enzim
Enzim utuh disebut juga
holoenzim
. Enzim tersusun atas dua bagian,
yaitu:
1)
Apoenzim
merupakan bagian protein dari enzim dan bersifat tidak
tahan panas (
termolabil
).
2)
Gugus prostetik
merupakan bagian nonprotein dari enzim dan bersifat
tahan panas. Jika gugus prostetik berupa molekul anorganik, seperti
logam seng dan besi, disebut
kofaktor
. Adapun jika berupa molekul
organik, seperti vitamin B
1
, B
2
, dan NAD
+
(ion
Nicotinamide Adenine
Dinucleotide
) disebut
koenzim
.
b.
Sifat Enzim
Enzim memiliki beberapa sifat khas, di antaranya selektif, spesifik,
efisien, sebagai biokatalisator, dan merupakan protein.
1) Selektif
Enzim bersifat selektif karena hanya dapat bekerja pada substrat
tertentu. Namun, selain substratnya, enzim dapat juga berikatan dengan
zat penghambat (
inhibitor
). Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada
pembahasan berikutnya.
2) Spesifik
Enzim bersifat spesifik karena enzim hanya dapat mengkatalisis reaksi
tertentu. Satu jenis enzim hanya bekerja untuk satu jenis reaksi.
3) Efisien
Dengan adanya enzim yang bersifat sebagai katalis, energi aktivasi
suatu reaksi dapat diturunkan. Hal tersebut memudahkan reaksi dan
menghemat energi yang dibutuhkan untuk memulai reaksi.
4) Biokatalisator
Oleh karena enzim bersifat sebagai katalis, enzim tidak akan
mengalami perubahan bentuk. Oleh karena itu, enzim dapat digunakan
berkali-kali tanpa mengalami kerusakan.
5) Seperti protein
Oleh karena enzim terbuat dari protein, enzim dipengaruhi oleh hal-
hal yang berpengaruh terhadap protein. Enzim dapat dipengaruhi oleh
suhu, pH, dan adanya logam berat, sehingga enzim dapat mengalami
denaturasi
(perubahan bentuk, struktur, dan sifat).
c.
Cara Kerja Enzim
Terdapat dua teori yang menjelaskan cara kerja enzim. Teori
lock
and key
(kunci dan anak kunci) yang dikemukakan oleh
Emil Fischer
,
serta Teori
induced fit
(induksi pas) yang dikemukakan oleh
Daniel
Kashland
.
1) Teori
Lock and Key
Menurut teori ini, cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kunci
dan anak kunci. Enzim diibaratkan sebagai kunci gembok yang memiliki
sisi aktif. Substrat diibaratkan sebagai anak kuncinya.
Substrat memasuki sisi aktif enzim seperti anak kunci memasuki kunci
gembok. Substrat tersebut, kemudian diubah menjadi produk. Produk ini
kemudian dilepaskan dari sisi aktif dan enzim siap menerima substrat baru
(
Gambar 2.3
).
Sekilas
Biologi
Anselme Payen
(1795–1871)
Anselme Payen adalah seorang
ahli kimia asal Perancis. Anselme
Payen menemukan enzim pertama.
Ia bekerja pada sebuah pabrik gula.
Di sini ia semakin tertarik pada
reaksi kimia pada tumbuhan. Pada
1833, Payen menemukan bahwa
kecambah menghasilkan zat yang
dapat mengubah pati menjadi gula.
Ia menyebut zat ini diastase. Zat ini
masih dapat bekerja meskipun telah
dikeluarkan dari tanaman yang
membuatnya.
Sumber:
Concise Encyclopedia
Nature
, 1994
Kata Kunci
•
Apoenzim
•
Denaturasi
•
Efisien
•
Gugus Prostetik
•
Koenzim
•
Selektif
•
Spesifik
Metabolisme
27
2) Teori
Induced Fit
Berdasarkan Teori
Induced Fit
, enzim melakukan penyesuaian bentuk
untuk berikatan dengan substrat. Hal ini bertujuan meningkatkan
kecocokan dengan substrat dan membuat ikatan enzim substrat lebih reaktif.
Molekul enzim memiliki sisi aktif tempat melekatnya substrat dan
terbentuklah molekul kompleks enzim-substrat. Pengikatan substrat
menginduksi penyesuaian pada enzim yang meningkatkan kecocokan dan
mendorong molekul kompleks enzim-substrat berada dalam keadaan yang
lebih reaktif. Molekul enzim kembali ke bentuk semula setelah produk
dihasilkan (
Gambar 2.4
).
Gambar 2.3
Ilustrasi kerja enzim menurut teori
Lock and Key
Gambar 2.4
Teori
Induced fit
menyatakan bahwa
setiap substrat mempunyai
permukaan yang pas dengan sisi
aktif enzim.
Enzim
Substrat
Enzim
Produk
Sumber:
Biological Science ,
1986
Kompleks enzim
substrat
d.
Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kerja enzim. Faktor-
faktor tersebut erat kaitannya dengan sifat enzim sebagai protein. Faktor-
faktor tersebut di antaranya suhu, derajat keasaman (pH), hasil akhir
produk, konsentrasi enzim dan substrat, serta zat penghambat.
1) Suhu
Enzim terbuat dari protein sehingga enzim dipengaruhi oleh suhu.
Suhu memengaruhi gerak molekul. Pada suhu optimal, tumbukan antara
enzim dan substrat terjadi pada kecepatan yang paling tinggi. Pada suhu
jauh di atas suhu optimal menyebabkan enzim terdenaturasi, mengubah
bentuk, struktur, dan fungsinya. Pada suhu jauh di bawah suhu optimal,
misalnya pada 0°C, enzim tidak aktif.
Enzim pada manusia bekerja optimal pada 35–40°C. Mendekati suhu
normal tubuh. Adapun bakteri yang hidup di air panas memiliki enzim
yang bekerja optimal pada 70°C.
2) Derajat keasaman (pH)
Seperti protein, enzim juga bekerja dipengaruhi oleh derajat keasaman
lingkungan. Derajat keasaman optimal bagi kerja enzim umumnya
mendekati pH netral, sekitar 6–8. Di luar rentang tersebut, kerja enzim
dapat terganggu bahkan dapat terdenaturasi.
Sumber:
Biology,
1999
Enzim
Subtrat
Kompleks enzim substrat
Produk
Berbagai reaksi yang terjadi pada
proses metabolisme melibatkan
enzim. Apakah yang terjadi jika
reaksi metabolisme sel tidak
melibatkan enzim?
Logika
Biologi
Kata Kunci
•
Induced Fit
•
Lock and key
•
Suhu
•pH
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
28
Enzim 1
234
3) Hasil akhir (produk)
Jika sel menghasilkan produk lebih banyak daripada yang dibutuhkan,
produk yang berlebih tersebut dapat menghambat kerja enzim (
Gambar
2.5
). Hal ini dikenal dengan
feedback inhibitor
. Jika produk yang berlebih
habis digunakan, kerja enzim akan kembali normal. Mekanisme ini sangat
penting dalam proses metabolisme, yaitu mencegah sel menghabiskan
sumber molekul yang berguna menjadi produk yang tidak dibutuhkan.
Gambar 2.5
Peristiwa
feedback inhibitor
pada
pembentukan isoleusin dari treonin
4) Konsentrasi enzim
Pada rekasi dengan konsentrasi enzim yang jauh lebih sedikit daripada
substrat, penambahan enzim akan meningkatkan laju reaksi. Peningkatan
laju reaksi ini terjadi secara linier. Akan tetapi, jika konsentrasi enzim
dan substrat sudah seimbang, laju reaksi akan relatif konstan. Mengapa?
5) Konsenstrasi substrat
Penambahan konsentrsi substrat pada reaksi yang dikatalisis oleh enzim
awalnya akan meningkatkan laju reaksi. Akan tetapi, setelah konsentrasi
substrat dinaikkan lebih lanjut, laju reaksi akan mencapai titik jenuh dan
tidak bertambah lagi (
Gambar 2.6
). Setelah mencapai titik jenuh,
penambahan kembali konsentrasi substrat tidak berpengaruh terhadap laju
reaksi.
Konsentrasi
substrat
M
Kecepatan awal
V
maks
1
2
V
maks
K
M
Gambar 2.6
Grafik pengaruh konsentrasi
substrat terhadap laju reaksi
Pada keadaan laju reaksi jenuh oleh konsentrasi substrat, penambahan
konsentrasi enzim dapat meningkatkan laju reaksi. Peningkatan laju reaksi
oleh peningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkan laju reaksi hingga
terbentuk titik jenuh baru.
Ketika terjadi demam, suhu tubuh
akan meningkat. Bagaimanakah
aktivitas enzim di dalam tubuh?
Apakah akibatnya terhadap reaksi-
reaksi kimia yang terjadi di dalam
tubuh?
Logika
Biologi
Sumber:
Biology: Discovering Life
, 1991
Treonin
Substrat
Isoleusin
Produk akhir
berlebih
5
menghambat
Produk
Produk
Produk
Produk
Metabolisme
29
6) Zat Penghambat
Kerja enzim dapat dihambat oleh zat penghambat atau
inhibitor
.
Terdapat dua jenis inhibitor, yaitu
inhibitor kompetitif
dan
inhibitor
nonkompetitif
.
a) Inhibitor kompetitif
Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara berikatan
dengan enzim pada sisi aktifnya. Oleh karena itu, inhibitor ini bersaing
dengan substrat menempati sisi aktif enzim. Hal ini terjadi karena inhibitor
memiliki struktur yang mirip dengan substrat. Enzim yang telah berikatan
dengan inhibitor tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai biokatalisator.
Gambar 2.7
Cara inhibitor mengganggu
pengikatan substrat enzim.
(a) Kerja enzim normal, (b) inhibitor
kompetitif, dan (c) inhibitor
nonkompetitif.
Sumber:
Biology: Concepts and Connections
, 2006
b) Inhibitor nonkompetitif
Berbeda dengan inhibitor kompetitif, inhibitor nonkompetitif tidak
bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan enzim. Inhibitor jenis
ini akan berikatan dengan enzim pada sisi yang berbeda (bukan sisi aktif).
Jika telah terjadi ikatan enzim-inhibitor, sisi aktif enzim akan berubah
sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan enzim. Banyak ion logam
berat bekerja sebagai inhibitor nonkompetitif, misalnya Ag
+
, Hg
2+
, dan
Pb
2+
.
1.
Apakah fungsi ATP?
2.
Sebutkan sifat-sifat enzim.
3.
Jelaskan dua teori cara kerja enzim.
4.
Bagaimanakah cara kerja inhibitor enzim?
Kerjakanlah di dalam buku latihan.
Latihan Pemahaman
Subbab A
Substrat
Enzim
Inhibator
kompetitif
(b)
(c)
(a)
Banyak antibiotik yang bekerja
sebagai penghambat enzim.
Penisilin, contohnya, menghambat
enzim bakteri yang berguna dalam
pembentukan dinding sel bakteri.
Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim ini, manusia aman untuk
mengonsumsi antibiotik pada dosis
tertentu.
Sumber:
Biology: Concepts and Connections
,
2006
Fakta
Biologi
Kata Kunci
•
Feedback inhibitor
•
Inhibitor
•
Kompetitif
•
Nonkompetitif
Inhibitor
nonkompetitif
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
30
B. Katabolisme Karbohidrat
Metabolisme dalam makhluk hidup dapat dibedakan menjadi
katabolisme dan anabolisme.
Katabolisme
adalah proses penguraian atau
pemecahan senyawa organik kompleks menjadi senyawa sederhana.
Dalam proses katabolisme, terjadi pelepasan energi sebagai hasil
pemecahan senyawa-senyawa organik kompleks tersebut. Adapun
anabolisme
adalah proses pembentukan atau penyusunan senyawa organik
sederhana menjadi senyawa kompleks. Kebalikan dari katabolisme, proses
anabolisme ini memerlukan energi. Kali ini akan dibahas mengenai proses
katabolisme.
Contoh dari proses katabolisme adalah respirasi selular. Berbeda
dengan pengertian respirasi pada umumnya (proses pengikatan O
2
),
respirasi selular diartikan sebagai reaksi oksidasi molekul berenergi tinggi
untuk melepaskan energinya. Respirasi selular terjadi pada semua sel
tubuh hewan maupun tumbuhan terutama di mitokondria. Pada respirasi
selular, molekul glukosa (karbohidrat) dan bahan makanan lain diuraikan
atau dipecah menjadi karbon dioksida (CO
2
), air (H
2
O), dan energi
dalam bentuk ATP. Berdasarkan keterlibatan oksigen dalam prosesnya,
respirasi selular terbagi menjadi respirasi aerob dan respirasi anaerob.
Apakah Anda tahu perbedaannya?
1.
Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah proses respirasi yang menggunakan oksigen.
Secara sederhana, proses respirasi aerob pada glukosa dituliskan sebagai
berikut.
C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
6H
2
O + 6CO
2
+ energi
Apakah respirasi aerob terjadi sesederhana reaksi ini? Proses respirasi
aerob melewati tiga tahap, yaitu:
a.
Glikolisis,
b.
Siklus Krebs, dan
c.
Rantai transfer elektron.
a.
Glikolisis
Glikolisis merupakan serangkaian reaksi yang terjadi di sitosol pada
hampir semua sel hidup. Pada tahap ini, terjadi pengubahan senyawa
glukosa dengan 6 atom C, menjadi dua senyawa asam piruvat dengan 3
atom C, serta NADH dan ATP. Tahap glikolisis belum membutuhkan
oksigen.
Glikolisis yang terdiri atas sepuluh reaksi, dapat disimpulkan dalam
dua tahap:
1) Reaksi penambahan gugus fosfat. Pada tahap ini digunakan dua
molekul ATP.
2) Gliseraldehid-3-fosfat diubah menjadi asam piruvat. Selain itu,
dihasilkan 4 molekul ATP dan 2 molekul NADH.
Pada tahap glikolisis dihasilkan energi dalam bentuk ATP sebanyak
4 ATP. Namun karena 2 ATP digunakan pada awal glikolisis maka hasil
akhir energi yang didapat adalah 2 ATP.
Sekilas
Biologi
Glukosa adalah monosakarida
yang mengandung enam atom
karbon. Glukosa merupakan sumber
energi penting bagi makhluk hidup.
Hewan mendapat glukosa dengan
memecah makanan melalui proses
pencernaan. Adapun tumbuhan
membentuk glukosa melalui
fotosintesis.
Sumber:
Concise Encyclopedia
Nature
, 1994
Karbohidrat,
lemak, dan
protein
Molekul
sederhana
Metabolisme
Katabolisme
Anabolisme
Pembentukan
Pemecahan
Menghasilkan
energi
Dibutuhkan
energi
Sumber:
Concise Encyclopedia
Nature
, 1994
Gambar 2.8
Ilustrasi reaksi katabolisme dan
anabolisme
Kata Kunci
•
Aerob
•
Glikolisis
•
Katabolisme
•
Respirasi
Metabolisme
31
b.
Siklus Krebs
Dua molekul asam piruvat hasil dari glikolisis ditransportasikan dari
sitoplasma ke dalam mitokondria, tempat terjadinya siklus Krebs. Akan
tetapi, asam piruvat sendiri tidak akan memasuki reaksi siklus Krebs
tersebut. Asam piruvat tersebut akan diubah menjadi asetil koenzim A
(asetil koA). Tahap pengubahan asam piruvat menjadi asetil koenzim A
ini terkadang disebut tahap transisi atau reaksi dekarboksilasi oksidatif.
Berikut ini gambar proses pengubahan satu asam piruvat menjadi asetil
koenzim A.
Gambar 2.9
Bagan proses glikolisis. Pada proses
ini dihasilkan 4 molekul ATP dan
digunakan 2 molekul ATP.
Glukosa
AT P
ADP
Heksokinase
Glukosa-6-fosfat
AT P
ADP
Fruktosa-6-fosfat
Fosfoglukoisomerase
Fruktosa 1,6-difosfat
Fosfofruktokinase
Aldose
Dihidroksiaseton fosfat
Gliseraldehid-3-fosfat
Isomerase
NAD
+
NADH
H
+
+
H
+
NADH
+
NAD
+
ADP
ATP
Gliseraldehid-3-fosfat
1,3-difosfogliserat
1,3-difosfogliserat
ATP
ADP
3-fosfogliserat
3-fosfogliserat
2-fosfogliserat
2 fosfogliserat
Fosfoenolpiruvat
Fosfoenolpiruvat
AT P
ADP
H
2
O
H
2
O
ATP
ADP
Piruvat
Piruvat
Triose fosfat
dehidrogenase
Kata Kunci
•
Asam piruvat
•
Dekarboksilasi oksidatif
•
Koenzim A
•
Krebs
•
Mitokondria
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
32
Kompleks senyawa asetil koenzim A inilah yang akan memasuki siklus
Krebs atau yang dikenal juga sebagai siklus asam sitrat. Koenzim A pada
pembentukan asetil KoA merupakan turunan dari vitamin B.
Siklus Krebs dijelaskan pertama kali oleh
Hans Krebs
pada sekitar
1930-an. Dalam siklus Krebs, satu molekul asetil KoA akan menghasilkan
4 NADH, 1 GTP, dan 1 FADH. GTP (guanin trifosfat) merupakan salah
satu bentuk molekul berenergi tinggi. Energi yang dihasilkan satu molekul
GTP setara dengan energi yang dihasilkan satu molekul ATP. Molekul
CO
2
juga dihasilkan dari siklus Krebs ini. Karena satu molekul glukosa
dipecah menjadi dua molekul asetil KoA dan masuk ke siklus Krebs,
berapa banyak molekul berenergi yang dihasilkannya?
NADH
NAD
+
Asam
piruvat
Asetil KoA
CO
2
Koenzim A
Gambar 2.10
Bagan dekarboksilasi oksidatif asam
piruvat
Gambar 2.11
Bagan siklus Krebs
Asetil KoA
Asam
sitrat
Isositrat
CO
2
NAD
+
NADH
Asam
α
-ketoglutarat
Siklus Krebs
NAD
+
NADH
CO
2
Suksinil KoA
GDP
GTP
AT P
ADP
Asam
suksinat
2H
Asam fumarat
FADH
2
FA D
H
2
O
Asam malat
NAD
+
NADH
Asam oksaloasetat
Sekilas
Biologi
Hans Krebs
(1900–1981)
Hans Krebs melakukan
penelitian tentang bagaimana sel
melepaskan energi saat respirasi
aerob. Ia menemukan bahwa
glukosa dipecah dalam sebuah
rantai reaksi yang kini dikenal
dengan siklus asam sitrat atau siklus
Krebs.
Sumber:
Concise Encyclopedia
Nature
, 1994
Metabolisme
33
Selain dihasilkan energi pada siklus Krebs, juga dihasilkan hidrogen
yang direaksikan dengan oksigen membentuk air. Molekul-molekul
sumber elektron seperti NADH dan FADH
2
dari glikolisis dan siklus Krebs,
selanjutnya memasuki tahap transpor elektron untuk menghasilkan
molekul berenergi siap pakai.
c.
Sistem Transfer Elektron
Tahap terakhir dari respirasi seluler aerob adalah sistem transfer
elektron. Tahap ini terjadi pada ruang intermembran dari mitokondria.
Pada tahap inilah ATP paling banyak dihasilkan.
Seperti Anda ketahui, sejauh ini hanya dihasilkan 4 molekul ATP
dari satu molekul glukosa, yaitu 2 molekul dari glikolisis dan 2 molekul
dari sikluk Krebs. Akan tetapi, dari glikolisis dan siklus Krebs dihasilkan
10 NADH (2 dari glikolisis, 2 dari tahap transisi siklus Krebs, dan 6 dari
siklus Krebs) dan 2 FADH
2
. Molekul-molekul inilah yang akan berperan
dalam menghasilkan ATP.
Jika Anda perhatikan, meskipun glikolisis dan siklus Krebs termasuk
tahap respirasi aerob, namun sejauh ini belum ada molekul oksigen yang
terlibat langsung dalam reaksi. Pada tahap transfer elektron inilah oksigen
terlibat secara langsung dalam reaksi.
Pada reaksi pertama, NADH mentransfer sepasang elekron kepada
molekul flavoprotein (FP). Transfer elektron mereduksi flavoprotein,
sedangkan NADH teroksidasi kembali menjadi ion NAD
+
. Elektron
bergerak dari flavoprotein menuju sedikitnya enam akseptor elektron yang
berbeda. Akhirnya, elektron mencapai akseptor protein terakhir berupa
sitokrom
a
dan
a
3
. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 2.12
Ilustrasi transfer elektron. Sistem
reaksi ini memberikan elektron dari
glikolisis dan siklus Krebs pada
oksigen sebagai akseptor elektron
terakhir.
Sumber:
Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran
, 1991
2H
NAD
NADH
2
FADH
2
2H
FA D
2 sitokrom b
++
2 sitokrom b
+++
2 sitokrom c
++
2 sitokrom c
+++
2e
2e
2e
2e
2e
2 sitokrom a
++
2 sitokrom a
+++
2 oksidasi sitokrom
++
2 oksidasi sitokrom
+++
2 H
+
2 H
+
Ruang
membran
mitokondia
Matriks
mitokondria
1
2
O
2
Semua hewan menghasilkan panas
melalui respirasi sel. Pada Mammalia
dan Aves, panas ini dipertahankan oleh
selapis bulu atau lemak. Dengan
menyesuaikan kadar panas yang hilang,
hewan endoterm atau ''berdarah
panas'' memelihara suhu badan yang
stabil (Homoioterm).
Sumber:
Concise Encyclopedia Nature,
1994
Fakta
Biologi
H
2
O
Kata Kunci
•
Akseptor elektron
•
Flavoprotein
•
Intermembran
•
Sitokrom
•
Transfer elektron
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
34
Sitoplasma
2 NADH
2 NADH
Glikolisis
Glukosa
2 asam
piruvat
2 asetil
KoA
2 NADH
6 NADH
2 FADH
2
Elektron yang
melintasi membran
Mitokondria
Sistem transfer
elektron
+ 34 ATP
+ 2 ATP
+ 2 ATP
Siklus asam
sitrat
38 ATP
Seperti Anda lihat pada
Gambar 2.12
, akseptor terakhir dari rantai
reaksi merupakan oksigen. Elektron berenergi tinggi dari NADH dan FADH
2
memasuki
sistem
reaksi. Dalam perjalanannya, energi elektron tersebut
mengalami penurunan energi yang digunakan untuk proses fosforilasi ADP
menjadi ATP sehingga satu molekul NADH setara dengan 3 ATP dan satu
molekul FADH
2
setara dengan 2 ATP. Berapakan total ATP yang dihasilkan
satu molekul glukosa melalui respirasi aerob? Perhatikan gambar berikut.
2.
Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob adalah proses respirasi yang tidak memerlukan
oksigen. Salah satu contoh proses ini adalah proses
fermentasi
. Respirasi
anaerob dapat terjadi pada manusia dan hewan jika tubuh memerlukan
energi secara cepat. Pada mikroorganisme seperti bakteri dan jamur,
respirasi anaerob dilakukan karena keadaan lingkungan yang tidak
memungkinkan dan belum memiliki sistem metabolisme yang kompleks.
Mengapa respirasi anaerob dapat terjadi dan berapa banyak energi
yang dihasilkannya? Masih ingatkah Anda tahap glikolisis pada respirasi
aerob? Pada tahap tersebut, glukosa dapat dipecah untuk menghasilkan
total 2 ATP dan tidak memerlukan oksigen. Meskipun energi yang
dihasilkannya jauh lebih kecil daripada respirasi aerob, jumlah ini cukup
bagi mikroorganisme dan energi awal bagi hewan.
Selain menghasilkan ATP, glikolisis juga menghasilkan NADH dan
NAD
+
. Tanpa suplai NAD
+
yang memadai, proses glikolisis pada respirasi
anaerob dapat terhenti. Oleh karena itu, organisme yang melakukan
respirasi anaerob harus mampu mengoksidasi NADH menjadi NAD
+
kembali. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua cara respirasi anaerob
yang dilakukan organisme.
a.
Fermentasi alkohol
Beberapa organisme seperti khamir (
Saccharomyces cereviceace
)
melakukan fermentasi alkohol. Organisme ini mengubah glukosa melalui
fermentasi menjadi alkohol (etanol).
Gambar 2.13
Ilustrasi reaksi yang terjadi dalam
respirasi sel dan jumlah ATP yang
didapatkan
Sumber:
Biology: Concepts and Connections
, 2006
Kata Kunci
•
Alkohol
•
Anaerob
•
Asetildehid
•
Fermentasi
•
Ragi
Metabolisme
35
Gambar 2.14
Bagan fermentasi alkohol
Glukosa
2NAD
+
2NADH
2 ADP
2 ATP
2 asam piruvat
2 asetildehid
2 etanol
2NAD
+
2NADH
Proses fermentasi alkohol diawali dengan pemecahan satu molekul
glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. Pada proses tersebut, dibentuk
juga 2 ATP dan 2 NADH. Setiap asam piruvat diubah menjadi asetildehid
dengan membebaskan CO
2
. Asetildehid diubah menjadi etanol dan
NADH diubah menjadi NAD
+
untuk selanjutnya digunakan dalam
glikolisis kembali.
Fermentasi alkohol merupakan jenis fermentasi yang banyak
digunakan manusia selama ribuan tahun dalam pengolahan bahan
makanan. Khamir banyak digunakan dalam pembuatan roti dan minuman
beralkohol.
CO
2
Fermentasi Alkohol
Tujuan
Mengamati dan melakukan proses fermentasi alkohol
Alat dan Bahan
1.
Gula pasir
6.
Labu Erlenmeyer
2.
Ragi roti (fermipan)
7. Sumbat gabus dua lubang
3.
Air suling
8. Termometer
4.
Larutan fenolftalin
9.
Pipa kaca bentuk ''U''
5.
Vaseline
10. Termometer
Langkah Kerja
1.
Larutkan 50 g gula pasir dalam 100 ml air suling. Masukan larutan dalam labu A
dan taburi dengan sedikit ragi roti.
2.
Masukkan larutan fenolftalin pada labu B dan susunlah alat percobaan seperti
berikut bersama kelompok Anda.
3.
Jika alat-alatnya tidak tersedia, Anda dapat menggunakan botol minuman
sebagai penganti labu; dua buah sedotan fleksibel sebagai pengganti pipa kaca;
air kapur sebagai pengganti larutan fenolftalin.
4.
Simpan alat percobaan di tempat yang hangat. Amati setelah beberapa jam.
Aktivitas Biologi 2.1
Termometer
Pipa kaca
A
AB
Larutan gula dan ragi
Fenolftalin
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
36
Gambar 2.15
Bagan fermentasi asam laktat
Glukosa
2NAD
+
2NADH
2 ADP
2 ATP
2 asam piruvat
2 asam laktat
2NAD
+
2NADH
Glokolisis
b.
Fermentasi Asam Laktat
Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat
dimulai dengan tahap glikolisis. Fermentasi asam laktat dilakukan oleh
sel otot dan beberapa sel lainnya, serta beberapa bakteri asam laktat.
Pada otot, proses ini dapat menyediakan energi yang dibutuhkan secara
cepat. Akan tetapi, penumpukan asam laktat berlebih dapat menyebabkan
otot lelah. Asam laktat berlebih dibawa darah menuju hati untuk diubah
kembali menjadi asam piruvat. Industri susu menggunakan fermentasi
asam laktat oleh bakteri untuk membuat keju dan yoghurt.
Glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat melalui
glikolisis, membentuk 2 ATP dan 2 NADH. NADH diubah kembali
menjadi NAD
+
saat pembentukan asam laktat dari asam piruvat.
Fermentasi asam laktat tidak menghasilkan CO
2
, seperti halnya fermentasi
alkohol.
1.
Jelaskan secara singkat proses respirasi sel.
2.
Apakah perbedaan respirasi aerob dan anaerob?
3.
Berapakah jumlah ATP yang dihasilkan mulai dari
glikolisis, siklus Krebs, hingga transfer elektron?
Kerjakanlah di dalam buku latihan.
Latihan Pemahaman
Subbab B
Pertanyaan
1.
Adakah gelembung pada pipa yang menghubungkan labu A dan B? Jika ada,
menandakan apakah gelembung tersebut?
2.
Apa yang terjadi pada labu B? Buatlah kesimpulan hasil percobaan bersama
kelompok Anda.
C. Anabolisme Karbohidrat
Seperti yang telah Anda pelajari sebelumnya, anabolisme adalah
proses pembentukan atau penyusunan senyawa organik sederhana menjadi
senyawa organik kompleks. Senyawa kompleks tersebut dapat berupa
karbohidrat, lemak, dan protein. Senyawa kompleks tersebut merupakan
zat makanan yang diperlukan makhluk hidup. Anabolisme dapat terjadi
melalui
fotosintesis
dan
kemosintesis
.
Kata Kunci
•
Anabolisme
•
Asam laktat
•
Lelah
•
Sel otot
Metabolisme
37
Sinar
matahari
CO
2 +
H
2
O
Kloroplas
Karbohidrat
Mitokondria
AT P
1.
Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida
(CO
2
) dan air (H
2
O) pada kloroplas dengan bantuan cahaya matahari.
Fotosintesis dapat dilakukan oleh tumbuhan, alga, dan bakteri yang
memiliki kloroplas. Hasil dari fotosintesis adalah molekul glukosa yang
disimpan dalam bentuk pati, amilum, atau tepung. Secara garis besar,
reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut:
cahaya matahari
6CO
2
+ 12H
2
O C
6
H
12
O
6
+6O
2
+ 6H
2
O
klorofil
Pada beberapa aspek, proses fotosintesis dapat dikatakan
sebagai kebalikan proses respirasi seluler. Fotosintesis membentuk
glukosa dan menggunakan energi matahari, sedangkan respirasi
memecah glukosa untuk menghasilkan energi.
a.
Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi. Mata
manusia dapat melihat cahaya tampak dengan panjang gelombang
400 nm (ungu) hingga 730 nm (merah). Cahaya matahari
sebenarnya merupakan campuran panjang gelombang yang berbeda
dan cahaya tampak hanyalah sebagian kecil gelombang yang
dipancarkan matahari. Cahaya tampak terdiri atas warna pelangi
dari ungu hingga merah. Perhatikan
gambar 2.17
.
Gambar 2.16
Ilustrasi hubungan fotosintesis dan
respirasi sel. Fotosintesis terjadi di
kloroplas dan menghasilkan
karbohidrat. Adapun respirasi sel
terjadi di mitokondria untuk
menghasilkan energi.
Gambar 2.17
Berbagai gelombang cahaya dari
matahari. Hanya cahaya tampak yang
dapat dilihat mata manusia.
Sumber:
Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan
Persekitaran
, 1991
Kata Kunci
•
Cahaya matahari
•
Cahaya tampak
•
Fotosintesis
380 nm
Ungu
Biru
Hijau
Jingga
Merah
760 nm
Gelombang radio
Gelombang
mikro
Infra merah
Cahaya nampak
Ultra ungu
Sinar-X
Sinar gamma
Prisma
Energi tinggi
Energi rendah
Panjang gelombang yang
berkurang
Terpantul
Terserap
Terpancar
Warna
daun
Sumber:
Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran
, 1991
Kuning
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
38
Permukaan benda akan tampak hitam jika menyerap semua panjang
gelombang cahaya tampak. Adapun benda yang tampak putih memantulkan
semua panjang gelombang cahaya tampak. Benda yang berwarna menyerap
sebagian warna dan memantulkan warna yang terlihat mata. Jika benda
berwarna merah, ia memantulkan cahaya merah dan menyerap cahaya
lainnya. Bagaimana dengan daun yang berwarna hijau?
b.
Pigmen Fotosintesis
Pada sel eukariot, proses fotosintesis terjadi dalam organel yang disebut
kloroplas. Organel ini memiliki dua lapis membran luar. Di dalam kloroplas
terdapat tumpukan membran yang disebut
tilakoid
. Tilakoid merupakan
membran yang mirip kantung dan pada beberapa bagian tersusun
bertumpuk membentuk
grana
. Bagian matriks dari kloroplas disebut
stroma
(
Gambar 2.18
).
Fotosintesis terjadi pada kloroplas.
Apakah tumbuhan yang berdaun
merah atau kuning melakukan
fotosintesis?
Logika
Biologi
Gambar 2.18
Letak kloroplas pada tumbuhan dan
strukturnya.
Membran tilakoid memiliki protein penting dan berperan sebagai
pembawa elektron. Akan tetapi, fungsi penting dari membran ini dalam
fotosintesis adalah kandungan pigmen yang terdapat di dalamnya, yakni
pigmen klorofil.
Klorofil adalah pigmen yang menyerap cahaya dengan efisiensi tinggi.
Seperti pigmen lainnya, klorofil hanya dapat menyerap sebagian cahaya
tampak. Klorofil dapat menyerap cahaya merah dan biru sangat baik,
sedangkan cahaya hijau sangat sedikit diserap. Oleh karena itulah,
tumbuhan yang mengandung klorofil terlihat berwarna hijau oleh mata
kita karena cahaya hijau lebih banyak dipantulkan.
Tumbuhan juga memiliki pigmen lain, terutama karotenoid. Pigmen
karotenoid termasuk karoten dan xantofil. Pigmen warna kuning, jingga,
merah, dan ungu ini menyebabkan bakteri, tomat dan daun memiliki
warna beraneka ragam.
Sayatan daun
Sel mesofil
Nukleus
Kloroplas
Vakuola
Sel mesofil
Kloroplas
Membran
tilakoid
Bagian dalam
tilakoid
Grana
Stroma
Kata Kunci
•
Grana
•
Klorofil
•
Pigmen fotosintesis
•
Stroma
•
Tilokoid
Sumber:
Biology,
1999
Metabolisme
39
Terdapat beberapa jenis klorofil, yaitu klorofil
a
,
b
,
c
, dan
d
. Klorofil
a
merupakan jenis klorofil yang paling penting dalam fotosintesis. Klorofil
ini terdapat pada semua makhluk hidup yang dapat berfotosintesis. Klorofil
a
dapat menyerap cahaya maksimal dengan panjang gelombang 430 nm
dan 662 nm. Klorofil
b
juga berperan dalam fotosintesis. Klorofil
b
menyerap
cahaya maksimal dengan panjang gelombang 453 dan 642 nm. Perhatikan
gambar berikut.
100
80
60
40
20
0
400
500
600
700
Klorofil a
Klorofil b
Panjang gelombang (nm)
Penyerapan cahaya oleh klorofil
a
dan
b
Violet
Biru
Hijau
Oranye
Merah
Sumber:
Botany
, 1995
Gambar 2.19
Penyerapan cahaya oleh klorofil
a
dan
b
c.
Mekanisme Fotosintesis
Pada awal abad ke-20, para ilmuwan menyadari bahwa fotosintesis
dapat dibedakan menjadi dua proses reaksi yang memerlukan cahaya dan
reaksi yang tidak memerlukan cahaya. Reaksi yang memerlukan cahaya
disebut juga reaksi terang. Reaksi ini secara langsung berhubungan dengan
pigmen dan tilakoid di kloroplas. Adapun reaksi yang tidak memerlukan
cahaya disebut juga reaksi gelap, terjadi di stroma dan matriks klorofil.
Sekilas
Biologi
Joseph Priestley
(1733–1804)
Joseph Priestley adalah orang
pertama yang melakukan percobaan
fotosintesis pada tahun 1772. Salah
satu hasil percobaannya adalah lilin
menyala yang ditempatkan dengan
sepotong tunas tumbuhan. Lilin
masih dapat menyala meskipun
ditutup dengan sungkup kaca.
Namun, dia belum dapat
menjelaskan hasil temuannya
tersebut.
Pada tahun 1779, Jan
Ingenhousz berhasil menjelaskan
fenomena yang terjadi pada hasil
percobaan Priestley dan
mengatakan bahwa hanya bagian
hijau tumbuhan sajalah yang
memegang peranan penting dalam
proses tersebut.
Sumber:
www.wikipedia.org
Gambar 2.20
Reaksi terang dan reaksi gelap pada
kloroplas
Sumber:
Biology: Discovering Life
, 1991
Cahaya
CO
2
H
2
O
C
6
H
12
O
6
Stroma
Tilakoid
O
2
ADP + P
NADP
+
NADPH
AT P
Reaksi bergantung
pada cahaya
(Reaksi terang)
Reaksi tidak bergantung
pada cahaya
(Reaksi gelap)
Kuning
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
40
1) Reaksi Terang
Proses dari reaksi terang adalah pusat fotosintesis. Pusat reaksi
tersusun atas molekul klorofil yang dikelilingi oleh molekul lain yang
mampu menerima elektron. Pusat reaksi terang disebut
fotosistem
yang
terdiri atas kompleks protein, klorofil, dan pigmen lain yang menyerap
cahaya. Fotosistem ini terdapat di membran tilakoid.
Pada tumbuhan dan alga terdapat dua pusat reaksi yang bekerja
secara teratur. Pusat reaksi ini ditemukan karena memiliki penyerapan
panjang gelombang cahaya yang berbeda.
Fotosistem I
memiliki
penyerapan cahaya maksimum 700 nm, karena pada fotosistem I terdapat
pigmen yang dapat menyerap panjang gelombang maksimum 700 nm
(p700).
Fotosistem II
memiliki penyerapan cahaya maksimum 680 nm
dengan pigmen yang dapat menyerap panjang gelombang maksimum 680
nm (p680). Meskipun fotosistem I ditemukan lebih dahulu, reaksi transfer
elektron berawal dari fotosistem II. Elektron bergerak dari fotosistem II
ke fotosistem I.
Ketika cahaya matahari (foton) mengenai fososistem II, akan
menyebabkan elektronnya tereksitasi (keluar). Elektron ini akan
digantikan oleh elektron hasil hidrolisis dari molekul air. Peristiwa
pemecahan molekul air pada fotosintesis ini disebut
fotolisis
.
H
2
O
2H
+
+
O
2
+ 2e
–
2H
2
O
4H
+
+ O
2
+ 4e
–
Dapat Anda lihat bahwa fotolisis menyediakan elektron (e
–
). Selain
itu juga, proses ini menghasilkan oksigen (O
2
) dan pasangan proton bebas
(H
+
) di dalam tilakoid. Pada reaksi inilah sumber oksigen di bumi
dihasilkan.
Bagaimanakah proses fotosintesis selanjutnya? Elektron yang
dihasilkan akan memasuki sistem transfer elektron. Reaksi transfer
elektron ini dapat dibedakan menjadi
reaksi nonsiklik
dan
reaksi siklik
.
a) Reaksi nonsiklik
Elektron yang tereksitasi dari fotosistem II bergerak melalui rangkaian
akseptor elektron, seperti plastoquinon, sitokrom f, dan plastosianin. Pada
proses tersebut dilepaskan energi yang ditangkap oleh ADP menjadi ATP.
Selanjutnya elektron mencapai fotosistem I.
Seperti fotosistem II, fotosistem I merupakan molekul kompleks yang
dapat melepaskan elektron yang dipicu oleh cahaya matahari. Elektron
yang terlepas dari fotosistem I segera digantikan oleh elektron dari
fotosistem II.
Elektron berenergi tinggi yang dilepaskan fotosistem I akan bergerak
melalui rangkaian akseptor elektron baru. Pada akhirnya, elektron
tersebut digunakan untuk mereduksi NADP (
Nicotinamide Adenine
Dinucleotide Phosphate
) menjadi NADPH.
Sekilas
Biologi
Robert Mayer
(1814–1878)
Robert Mayer merupakan
seorang ahli fisika Jerman. Ia adalah
orang pertama yang dapat
menjelaskan gambaran seluruh
proses fotosintesis. Tahap yang
penting dalam fotosintesis adalah
absorpsi energi dalam bentuk
cahaya, kemudian berubah menjadi
energi kimia, yang selanjutnya
disimpan dalam bentuk senyawa-
senyawa yang dibuat oleh
tumbuhan.
Sumber:
www.dbhs.wvusd.k12.ca
Kata Kunci
•
Fitosistem
•
Fotofosforilasi
•
Fotolisis
•
Reaksi terang
•
Siklik
Metabolisme
41
Akseptor
2 foton
2e
–
P680
2e
–
H
2
O
1
2
O
2
+2H
+
Fotosistem II
Pq
ADP
+
P
AT P
Kompleks
sitokrom
Pc
2 foton
Akseptor
Fd
NADP
+
reduktase
NADPH
NADP
+
+ H
+
P700
Fotosistem I
Matahari
Pada reaksi ini, elektron yang dilepas fotosistem I tidak kembali lagi
ke fotosistem I. Pembentukan ATP dari reaksi nonsiklik ini disebut juga
fotofosforilasi nonsiklik
.
b) Reaksi siklik
Pada beberapa kasus, terjadi pola pergerakan elektron yang berbeda.
Pola ini disebut reaksi siklik, karena elektron yang dilepaskan fotosistem
I selalu kembali pada fotosistem I. Ketika elektron melalui beberapa
akseptor elektron, energi yang dilepaskan digunakan untuk membentuk
ADP menjadi ATP.
Gambar 2.21
Reaksi nonsiklik yang terjadi pada
membran tilakoid
Sumber:
Botany,
1995
Gambar 2.22
Reaksi siklik
Sumber:
Botany,
1995
Matahari
Akseptor
Fd
Pq
Kompleks
sitokrom
Pusat
reaksi
2 foton
2e
_
P = 700
AT P
Energi untuk
sintesis
Pc
Secara umum, fotosintesis terjadi
pada siang hari ketika ada cahaya
matahari. Kalau begitu, kapankah
respirasi sel tumbuhan terjadi?
Logika
Biologi
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
42
Pembentukan ATP melalui reaksi siklik disebut juga
fotofosforilasi
siklik
. Reaksi ini dilakukan jika ATP yang dibuat kurang dan banyak
terjadi pada bakteri fotoautototrof.
2) Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan langkah selanjutnya setelah reaksi terang.
Reaksi ini terjadi di stroma kloroplas. Reaksi terang telah menyediakan
energi kimia pada stroma kloroplas dalam bentuk ATP dan NADPH.
Energi ini akan digunakan untuk menghasilkan glukosa, yaitu hasil akhir
reaksi fotosintesis.
Reaksi gelap memerlukan ATP, NADPH, CO
2
, rangkaian enzim, serta
kofaktor yang dapat ditemukan pada stroma kloroplas. Reaksi ini
dijelaskan pertama kali oleh
Melvin Calvin
dan
Andrew Benson
. Oleh
karena itu, reaksi ini disebut juga siklus Calvin-Benson. Perhatikan gambar
berikut.
Sumber:
Biology Concepts & Connections
, 2006
Output
3
CO
2
Input
Tahap I: Fiksasi CO
2
p
RuBP
3p
3 ATP
ADP
p
5
Tahap III: Regenerasi
G3P
G3P
6
P
NADPH
NADP
6ADP
AT P
6p
p
3-PGA
Rubisko
3-fosfogliseraldehida
Glukosa dan
senyawa organik
lainnya
p
1
Output
6
p
6
6
Tahap II: Reduksi
Gambar 2.23
Siklus Calvin-Benson
a) Fase fiksasi
Berdasarkan gambar tersebut, langkah pertama siklus Calvin-Benson
adalah fiksasi CO
2
dari udara oleh ribulosa bifosfat (RuBP) dengan
bantuan enzim rubisko. Fiksasi ini membentuk senyawa beratom C6. Hasil
yang tidak stabil tersebut dipecah menjadi 2 senyawa C3 (3-fosfogliserat).
Oleh karena itu, setiap 3 molekul CO
2
yang masuk akan menghasilkan
enam molekul 3-fosfogliserat.
b) Fase reduksi
Pada fase reduksi, NADPH mereduksi 3-fosfogliserat menjadi
3-fosfogliseraldehid (G
3P) dengan bantuan ATP. Untuk membuat 1 molekul
G3P, siklus tersebut memerlukan atom karbon dari tiga molekul CO
2
.
Kata Kunci
•
Calvin-Benson
•
Fiksasi
•
Reaksi gelap
•
Reduksi
•
Regenerasi
•
Pelepasan
Sekilas
Biologi
Melvin Calvin
(1911–1997)
Melvin Calvin adalah seorang
ahli kimia asal Amerika. Bersama
Andrew Benson dan James Bassham,
ia menemukan siklus reduksi karbon
pada proses fotosintesis tumbuhan
yang disebut siklus Calvin-Benson.
Untuk itu, ia menerima hadiah nobel
dibidang kimia pada tahun 1961.
Sumber:
www.wikipedia.org
(b)
(d)
(a)
(c)
Metabolisme
43
Sebenarnya siklus ini mengambil satu karbon setiap satu siklusnya. Namun
pada awal reaksi, digunakan 3 molekul CO
2
sehingga satu siklus reaksi
ini menghasilkan 1 molekul G3P utuh.
c) Pelepasan satu molekul G3P
Lima molekul G3P dari langkah kedua tetap berada dalam siklus.
Satu molekul G3P yang dilepaskan dari siklus merupakan hasil bersih
fotosintesis. Sel tumbuhan menggunakan dua molekul G3P untuk
membentuk satu molekul glukosa.
d) Fase regenerasi RuBP
Rangkaian reaksi kimia menggunakan energi ATP untuk menyusun
kembali atom pada lima molekul G3P (total 15 atom C). Hal tersebut
untuk membentuk tiga molekul RuBP yang akan digunakan kembali
dalam siklus Calvin-Benson. Berapa banyak molekul CO
2
yang harus
digunakan untuk membentuk satu molekul glukosa dalam siklus Calvin-
Benson?
Fotosintesis
Tujuan
Menunjukkan zat yang dihasilkan dari fotosintesis
Alat dan Bahan
1.
5 buah gelas piala
5.
tumbuhan air (
Hydrilla
)
2.
5 buah tabung reaksi
3.
5 buah corong plastik
4.
kertas selofan berwarna merah, hijau, dan biru
Langkah Kerja
1.
Siapkan 5 buah gelas piala, 5 buah tabung reaksi, 5 buah corong plastik, dan
kertas selofan berwarna merah, hijau, dan biru.
2.
Siapkan juga ganggang
Spirogyra
atau tumbuhan air, seperti
Hydrilla
.
3.
Rangkailah alat-alat seperti pada gambar.
Berhati-hatilah ketika memasukkan tabung reaksi, jangan sampai ada
gelombang udara yang terperangkap.
4.
Gelas piala 1 simpan di tempat teduh, sedangkan gelas piala 2, 3, 4, dan gelas 5
disimpan di tempat terang.
5.
Gelas 3 ditutup kertas selofan merah, gelas 4 ditutup kertas selofan hijau, dan
gelas 5 ditutup kertas selofan biru.
6.
Amati gelembung udara yang muncul setelah beberapa waktu. Data yang
diperoleh disusun dalam bentuk tabel.
Pertanyaan
1.
Gas apakah yang terdapat pada gelembung udara tersebut? Buktikan.
2.
Apakah maksud penutupan tabung piala dengan kertas selofan yang berwarna?
3.
Faktor-faktor apakah yang memengaruhi fotosintesis yang diatur dalam
percobaan ini? Jelaskan.
Aktivitas Biologi 2.2
1
2
3
4
5
d.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Fotosintesis
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi fotosintesis pada
tumbuhan. Faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor genetis
dan faktor lingkungan.
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
44
Faktor genetis menentukan sifat dasar fotosintesis suatu tumbuhan.
Faktor genetis mengatur lebar daun, jumlah daun, serta konsentrasi klorofil
suatu tumbuhan.
Faktor lingkungan memengaruhi fotosintesis suatu tumbuhan
sehingga daun tumbuhan dari spesies yang sama dapat memiliki laju
fotosintesis yang berbeda. Faktor lingkungan dapat memengaruhi
fotosintesis tumbuhan, di antaranya sebagai berikut.
1) Faktor cahaya, sangat mempengarui fotosintesis. Jika tidak terdapat
cahaya, fotosintesis tidak terjadi. Ketika cahaya mulai tampak dan
intensitasnya semakin naik, fotosintesis pun mulai terjadi dan lajunya
naik seiring intensitas cahaya. Laju intensitas maksimum umumnya
terjadi mendekati tengah hari. Ketika cahaya matahari bersinar
sangat terang.
2) Faktor suhu, memengaruhi fotosintesis dengan adanya rentang suhu
optimal bagi fotosintesis. Suhu optimal tersebut berkisar antara
28–30°C. Fotosintesis umumnya tidak dapat berlangsung pada suhu
di bawah 5°C dan di atas 50°C. Mengapa?
3) Konsentrasi CO
2
, pada tingkat di bawah 0,15 % dapat meningkatkan
laju fotosintesis. Akan tetapi, jika konsentrasi CO
2
0,15% atau lebih,
stomata akan menutup dan fotosintesis terhenti. Bahkan pada
beberapa tumbuhan, konsentrasi CO
2
di atas normal (0,04%) tidak
lagi meningkatkan laju fotosintesis.
4) Ketersediaan air berperan dalam fotosintesis. Fotosintesis dapat
terhenti jika tidak tersedia air yang menyebabkan stomata menutup
dan menghentikan laju fotosintesis.
5) Ketersediaan nutrisi, berhubungan dengan pembentukan klorofil serta
kofaktor enzim-enzim fotosintesis. Jika nutrisi tersebut tidak tersedia
dapat menghambat fotosintesis.
2.
Kemosintesis
Kemosintesis merupakan salah satu proses pembentukan (anabolisme)
untuk menghasilkan molekul organik berenergi. Beberapa bakteri
diketahui memiliki kemampuan ini. Berbeda dengan fotosintesis yang
menggunakan energi matahari untuk menghasilkan ATP dan NADPH,
bakteri kemoautotrof
menggunakan reaksi kimia anorganik sebagai
sumber energi. Mereka dapat mengoksidasi molekul anorganik untuk
menghasilkan ATP dan NADPH, kemudian menggunakannya untuk
mereduksi CO
2
menjadi molekul organik.
Bakteri belerang dari genus
Thiobacillus
, dapat menggunakan sulfur
(belerang) untuk menghasilkan molekul organik. Ia mengoksidasi H
2
S
(sulfur) menjadi S(sulfat). Berikut reaksinya.
Kapankah fotosintesis terjadi? Jika
Anda akan menyiram tanaman,
kapankah waktu yang baik untuk
menyiram tanaman? Faktor apa yang
berpengaruh terhadap waktu
penyiraman tersebut.
Logika
Biologi
6CO
2
+ 12H
2
S C
6
H
12
O
6
+ 6H
2
O + 12S
Bakteri hidrogen,
Hydrogenomonas
, dapat mengoksidasi H
2
(hidrogen) menjadi H
2
O. Adapun bakteri besi,
Ferrobacillus
, mampu
mengoksidasi ferro (Fe
2+
) menjadi ferri (Fe
3+
) untuk menghasilkan
Kata Kunci
•Air
•
Cahaya
•
Karbon dioksida
•
Kemoautotrof
•
Kemosintesis
•
Nutrisi
•
Suhu
Metabolisme
45
molekul organik. Kemosintesis juga terjadi pada bakteri
Nitrosomonas
yang mengoksidasi amoniak (NH
3
) menjadi nitrit (NO
2
–
). Kemudian,
bakteri
Nitrobacter
mengoksidasi nitrit (NO
2
–
) menjadi nitrat (NO
3
–
).
Makhluk hidup kemoautotrof tumbuh secara lambat, karena reaksi
ini tidak menghasilkan banyak energi. Makhluk hidup ini hidup di tempat-
tempat yang ekstrim, tempat makhluk hidup lain tidak bertahan. Contohnya
di kawah gunung, di dalam tanah, dan di rekahan dasar laut. Beberapa
bakteri kemoautotrof seperti
Nitrosomonas
dan
Nitrobacter
berperan juga
dalam siklus materi di ekosistem. Siklus materi apakah itu?
1.
Apakah perbedaan fotosintesis dan kemosintesis?
2.
Apa sajakah yang dihasilkan dari reaksi terang?
3.
Mengapa reaksi gelap dinamai demikian?
4.
Jelaskan secara ringkas mekanisme fotosintesis.
Kerjakanlah di dalam buku latihan.
Latihan Pemahaman
Subbab C
Fenilalanin, tirosin lisin,
triptofan, dan leusin
Asetoasetil KoA
Asam oksaloasetat
Asam aspartat
asparagin
Asam fumarat
Fenilalanin
dan tirosin
Alanin, treonin
sistein, dan glisin
serin
Asam piruvat
Asetil KoA
Asam sitrat
Asam
ketoglutarat
Suksinil
KoA
Isoleusin,
metionin,
dan valin
Asam glutamat
Arginin, histidin,
glutamin, dan prolin
Siklus Krebs
Gambar 2.24
Cara asam amino memasuki siklus
Krebs untuk mendapatkan energi.
Sumber:
Biology,
1999
Kata Kunci
•
Amoniak
•
Gugus amin
•
Protein
D. Metabolisme Protein dan Lemak
Pada awal pembahasan metabolisme, penjelasan lebih banyak ditujukan
pada metabolisme karbohidrat. Bagaimana dengan protein dan lemak?
Dapatkah protein dan lemak digunakan sebagai sumber energi? Bagaimana
jika sel kekurangan atau kelebihan karbohidrat, protein, atau lemak?
1.
Penggunaan Protein dan Lemak Sebagai Sumber Energi
Protein dapat digunakan sebagai sumber energi. Akan tetapi,
sebelumnya harus dipecah berdasarkan asam amino pembentuknya. Asam
amino-asam amino tersebut diubah oleh enzim sehingga gugus karboksil
(–COOH) dari asam amino tersebut dapat menjadi asam piruvat, asetil
KoA, atau masuk dalam siklus Krebs. Sebelumnya, gugus amin (–NH
2
)
dari asam amino tersebut dipisahkan untuk kemudian diubah menjadi
amoniak (NH
3
) dan dikeluarkan melalui urine.
Jika tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak, protein akan dioksidasi
untuk menghasilkan energi. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal
energi. Perhatikan gamber berikut.
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
46
Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak juga dapat digunakan
sebagai sumber energi. Bahkan, lemak pada hewan digunakan sebagai
penyimpanan energi yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Lemak sangat
baik digunakan sebagai sumber energi selular karena lemak memiliki
rantai karbon yang lebih panjang sehingga berenergi lebih tinggi.
Sebelum digunakan, sel menghidrolisis lemak menjadi asam lemak
dan gliserol, kemudian gliserol diubah menjadi 3 fosfogliseraldehid dan
memasuki jalur glikolisis. Asam lemak dipecah menjadi dua rantai karbon
yang masuk ke siklus Krebs sebagai asetil koA. Melalui jalur-jalur tersebut,
satu gram lemak memberikan ATP lebih banyak daripada karbohidrat
dan protein. Satu gram lemak mampu menghasilkan 9 kkal energi.
Perhatikan gambar berikut.
Gambar 2.25
Jalur respirasi aerob. Protein,
karbohidrat, dan lemak memasuki
jalur respirasi selular melalui
beberapa cara untuk menghasilkan
energi.
2.
Pembentukan Protein dan Lemak
Sel memerlukan zat makanan sebagai pembentuk tubuh maupun
sebagai sumber energi. Tidak semua molekul organik digunakan sebagai
sumber energi penghasil ATP. Molekul organik menyediakan rangka
karbon yang diperlukan sel untuk membangun molekul sel.
Beberapa molekul organik sederhana yang didapat dari makanan
dapat langsung digunakan. Contohnya, asam amino hasil hidrolisis protein
dapat langsung digunakan sebagai protein sel.
Seringkali sel memerlukan molekul tertentu yang tidak didapat dari
makanan. Komponen yang terbentuk sebagai komponen intermediet dari
glikolisis dan siklus Krebs, dapat dialihkan ke dalam jalur anabolisme
sebagai prekursor untuk menyintesis molekul yang diperlukan sel.
Contohnya, tubuh manusia dapat membentuk asam amino nonesensial
Protein
Karbohidrat
Lipid
Asam amino
Gula
Gliserol
Asam lemak
Glikolisis
Glukosa
Asam piruvat
Asetil KoA
NH
3
(Amoniak)
Siklus Krebs
Sumber:
Biology: Discovering Life,
1991
Kata Kunci
•
Asam lemak
•
Gliserol
•
Lemak
Metabolisme
47
Asam
amino
Protein
Polisakarida
Glukosa
Lemak
Asam lemak
dan gliseraol
Asam
piruvat
Asetil-KoA
Siklus
Krebs
Sintesis asam amino,
nukleotida, dan molekul lain
Polimer
(protein, asam
nukleat)
NH
3
CO
2
– Katabolisme
–
Sintesis untuk
penyimpanan
energi cadangan
atau pembentukan
molekul struktural
Sumber:
Biology
, 1999
Glikoisis
Gambar 2.26
Jalur metabolisme bagi sintesis
penyimpanan energi cadangan atau
pembentukan molekul struktural
dengan memodifikasi komponen yang dialihkan dari siklus Krebs. Selain
itu, glukosa dapat dibuat dari asam piruvat, dan asam lemak dapat
disintesis dari asetil KoA. Jalur pembentukan molekul anabolisme ini
memerlukan ATP. Perhatikan gambar berikut.
Glikolisis dan siklus Krebs berfungsi mengubah beberapa molekul
menjadi molekul yang diperlukan tubuh. Kelebihan makanan dapat
disimpan sebagai energi cadangan dalam bentuk lemak, pati, atau
glikogen. Bahan-bahan pembangun sel dapat disintesis dengan mengubah
beberapa hasil metabolisme utama menjadi asam amino dan monomer
lain yang akhirnya membentuk polimer struktural.
Jika seseorang melakukan diet
dengan cara tidak memakan
makanan berlemak, akankah diet
yang ia lakukan efektif? Jelaskan.
Logika
Biologi
Tugas Anda 2.1
Pengetahuan mengenai metabolisme makhluk hidup banyak dimanfaatkan
manusia untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Beberapa
pengetahuan metabolisme, seperti fermentasi digunakan manusia untuk
menghasilkan berbagai produk seperti yoghurt, dan minuman beralkohol.
Pengetahuan metabolisme lain, seperti peningkatan fotosintesis digunakan untuk
peningkatan hasil pertanian. Tugas Anda sekarang, yakni membuat karya tulis
mengenai berbagai teknologi yang mengaplikasikan pengetahuan metabolisme
makhluk hidup. Carilah sumber dari internet, buku, majalah, dan koran sebagai
rujukan. Karya tulis terbaik dapat ditampilkan pada majalah dinding sekolahmu.
1.
Berapa besarkah energi yang dapat dihasilkan dari
katabolisme protein dan lemak?
Kerjakanlah di dalam buku latihan.
Latihan Pemahaman
Subbab D
2.
Apa yang terjadi jika sel kelebihan satu macam bahan
makanan?
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
48
Rangkuman
1. Metabolisme merupakan serangkaian reaksi kimia
yang terjadi di dalam sel dan merupakan salah satu
ciri makhluk hidup.
2. Enzim berperan sebagai katalis dalam metabolisme
tubuh. Enzim memiliki sifat selektif, spesifik, dan
efisien. Enzim tersusun atas dua bagian, yaitu senyawa
protein yang disebut apoenzim dan senyawa nonprotein
yang disebut gugus prostetik. Cara kerja enzim
dijelaskan dengan dua teori, yaitu
Teori lock and key
dan
Teori induced fit
. Kerja enzim dipengaruhi oleh
faktor suhu, pH,
feedback inhibitor
, konsentrasi substrat,
konsentrasi enzim, kadar air, serta pengaruh zat
penggiat dan penghambat.
3. Katabolisme adalah penguraian atau pemecahan
senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana
dengan hasil akhir berupa energi. Pada makhluk hidup,
proses ini meliputi respirasi dan fermentasi.
4. Respirasi ada dua macam, yaitu respirasi aerob dan
anaerob. Respirasi aerob terdiri atas tahap-tahap
glikolisis (mengubah glukosa menjadi asam piruvat),
siklus Krebs (mengubah asam piruvat menjadi CO
2
dan ATP), dan sistem transpor elektron. Fermentasi
atau respirasi anaerob merupakan pemecahan molekul
tanpa bantuan oksigen bebas, biasanya dilakukan oleh
mikroorganisme. Fermentasi ada tiga macam, yaitu
fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, dan
fermentasi asam cuka.
4. Anabolisme adalah proses penyusunan atau sintesis
senyawa yang lebih kompleks dari senyawa yang lebih
sederhana. Sintesis zat makanan memerlukan bahan
dasar CO
2
, H
2
O, dan energi. Jika energinya berasal
dari cahaya, prosesnya disebut fotosintesis, jika
energinya berasal dari zat kimia, prosesnya disebut
kemosintesis.
5. Fotosintesis pada tumbuhan melibatkan dua tahap,
yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Pada reaksi terang
terjadi lintas elektron siklik atau lintas elektron
nonsiklik, bergantung pada panjang gelombang cahaya
yang mengenai kloroplas. Pada reaksi terang dihasilkan
ATP dan NADPH, serta terjadi pemecahan air. Pada
reaksi gelap akan terjadi pengikatan karbon dioksida,
dan dihasilkan karbohidrat.
Peta Konsep
terdiri atas
terjadi pada
misalnya
Metabolisme
Makhluk Hidup
Katabolisme
Memperoleh
energi
Kemosintesis
Karbohidrat
Anaerobik
Aerobik
Lemak
tujuannya
Glikolisis
Siklus Krebs
Rantai transfer
elektron
Fermentasi
alkohol
Fermentasi asam
laktat
terbagi
menjadi
misalnya
melalui tahapan
Protein
Fotosintetis
Karbohidrat
terbentuk
terjadi di
Reaksi terang
Reaksi gelap
Klorofil
melalui
Anabolisme
Membentuk
senyawa
tujuannya
Metabolisme
49
Energi
Zat yang
bereaksi
Ea tanpa
enzim
Ea dengan
enzim
Perubahan
energi
Produk
Anda telah mempelajari materi
metabolisme
,
bagaimana pendapat Anda setelah mempelajari bab ini?
Menarik, bukan? Banyak hal yang bisa Anda dapatkan
setelah mempelajari bab ini. Misalnya, Anda mengetahui
mengapa makhluk hidup memerlukan oksigen, sedangkan
tumbuhan menghasilkan oksigen. Selain itu, Anda juga
telah mengetahui fungsi fermentasi dalam pembuatan
minuman beralkohol dan roti.
Tujuan Anda mempelajari bab ini agar Anda mampu
mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme;
mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme
karbohidrat; menjelaskan keterkaitan antara proses
Refleksi
metabolisme karbohidrat dengan metabolisme lemak dan
protein. Apakah Anda dapat mencapai tujuan tersebut?
Apabila Anda mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi tertentu pada bab ini, diskusikanlah
bersama teman-teman Anda. Kemudian, bertanyalah
kepada guru Anda untuk memecahkan permasalahan
berkenaan dengan materi metabolisme. Agar Anda
mampu memahami materi pada bab ini lebih baik,
pastikanlah Anda menguasai materi bab ini dengan giat
belajar, mengerjakan tugas, latihan subbab dan aktivitas,
serta mengerjakan evaluasi kompetensi pada bab ini.
Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.
A. Pilihan Ganda
1.
Perhatikan pernyataan berikut.
1)
Penamaan protein, lemak, dan karbohidrat
2)
Pengangkutan sari-sari makanan oleh lemak
3)
Respirasi sel
4)
Pengangkutan hormon oleh darah
5)
fotosintesis pada tumbuhan
Contoh dari metabolisme adalah ....
a.
1, 2, dan 3
d.
2, 4, dan 5
b.
1, 3, dan 4
e.
2, 3, dan 4
c.
1, 3, dan 5
2.
Seluruh reaksi yang terjadi di
dalam
tubuh makhluk hidup
menggunakan sumber energi berupa ....
a.
ATP
d.
lemak
b.
enzim
e.
protein
c.
glukosa
3.
Tahapan katabolisme glukosa atau respirasi sel adalah ....
a.
glikolisis, transpor elektron, dan siklus Krebs
b.
transfer elektron, glikolisis, dan siklus Krebs
c.
glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron
d.
siklus Krebs, glikolisis, dan transpor elektron
e.
siklus Krebs, transpor elektron, dan glikolisis
4.
Hasil dari peristiwa glikolisis adalah ....
a.
2 ADP, 2 NAD, dan 2 glukosa
b.
2 ATP, 2 NADH, dan 2 asam piruvat
c.
2 ADP, 2 NADH, dan 2 asam piruvat
d.
2 ATP, 2 NAD, dan 2 asam piruvat
e.
2 ATP, 2 NAD, dan 2 glukosa
5.
Siklus Krebs menghasilkan molekul-molekul ....
a.
H
2
O, NADH, dan FADH
b.
CO
2
, NAD, dan FAD
c.
H
2
O, NAD, dan FAD
d.
CO
2
, NADH, dan FADH
e.
CO
2
, NADH, dan FAD
6.
Katabolisme karbohidrat mengalami beberapa tahap, di
antaranya transfer elektron yang terjadi di dalam ....
a.
ribosom
d.
badan golgi
b.
sitoplasma
e.
lisosom
c.
mitokondria
7.
Dalam peristiwa anabolisme karbohidrat di antaranya
terjadi siklus elektron yang menghasilkan ....
a.
NADH
d.
glukosa
b.
O
2
e.
H
2
O
c.
FADH
2
8.
Seseorang yang
telah
bekerja berat akan merasa lelah.
Hal ini terjadi
karena terjadi penimbunan hasil glukosa,
yaitu ....
a.
ATP
d.
asetil koA
b.
NADH
e.
asam laktat
c.
asam piruvat
9.
Perhatikan grafik pengaruh enzim terhadap energi
aktivasi ....
Evaluasi Kompetensi
Bab 2
Berdasarkan grafik tersebut, pengaruh enzim adalah ....
a.
meningkatkan energi aktivasi
b.
menurunkan energi aktivasi tanpa ikut bereaksi
c.
menurunkan energi aktivasi dengan ikut bereaksi
d.
menurunkan laju reaksi
e.
tidak berpengaruh terhadap reaksi
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
50
Temperatur (°C)
10 20 30 40 50
Z
Y
X
Rata-rata reaksi
17. Di bawah ini ciri reaksi terang fotosintesis,
kecuali
....
a.
penyerapan energi cahaya untuk diubah menjadi
energi kimia
b.
dihasilkan ATP dan NADPH
2
c.
fotolisis air
d.
membutuhkan cahaya
e.
pengikatan karbondioksida
18. Dalam peristiwa siklus Calvin
-Benson
terjadi pengikatan
CO
2
oleh senyawa ....
a.
asam fosfogliserat (PGA)
b.
ribulosa bifosfat (RuBP)
c.
fosfogliseraldehid (PGAL)
d.
ATP
e.
NADPH
19. Kelompok makhluk hidup yang mampu menggunakan
reaksi kimia anorganik sebagai sumber energi adalah ....
a.
heterotrof
d.
kemoautotrof
b.
fotoautotrof
e.
parasitis
c.
kemoheterotrof
20. Proses kemosintesis yang dilakukan oleh bakteri nitrifikasi
mempunyai ciri sebagai berikut,
kecuali
....
a.
membutuhkan tanah gembur
b.
berlangsung secara aerob
c.
membutuhkan senyawa anorganik
d.
nitrat yang dihasilkan digunakan untuk
membentuk protein
e.
berlangsung secara anaerob
B. Soal Uraian
1.
Jelaskan fungsi enzim dan teori mengenai cara kerja
enzim.
2.
Apa yang dimaksud dengan katabolisme dan
metabolisme?
3.
Jelaskan tahap-tahap dalam respirasi aerob.
4.
Jelaskan tahap-tahap dalam fotosintesis.
5.
Jelaskan keterkaitan antara metabolisme lemak,
karbohidrat, dan protein.
C. Soal Tantangan
1.
Grafik berikut menunjukkan pengaruh suhu terhadap
reaksi yang melibatkan enzim.
10. Berikut ini beberapa sifat enzim,
kecuali
....
a.
selektif
d.
biokatalisator
b.
efisien
e.
tahan panas
c.
bekerja bolak-balik
Untuk menjawab soal nomor
11–12, perhatikan gambar
berikut.
A
B
C
D
E
11. Enzim ditunjukkan oleh huruf ....
a.
B dan D
d.
C dan D
b.
B dan A
e.
C dan E
c.
A dan E
12. Inhibitor non kompetitif dan
inhibitor
kompetitif
ditunjukkan oleh huruf ....
a.
A dan B
d.
C dan E
b.
B dan C
e.
D dan E
c.
C dan D
13. Pada saat pembuatan tape terjadi proses fermentasi yang
menghasilkan alkohol setelah peristiwa ...
a.
transfer elektron
b.
glikolisis
c.
siklus krebs
d.
dekarboksilasi oksidatif
e.
siklus Calvin-Benson
14. Dalam satuan berat yang sama, bahan makanan yang
menghasilkan energi tertinggi melalui katabolisme
adalah ....
a.
karbohidrat
d.
vitamin
b.
protein
e.
mineral
c.
lemak
15. Tempat berlangsungnya reaksi terang fotosintesis
adalah .....
a.
membran tilakoid
d.
krista
b.
stroma
e.
ruang dalam kloroplas
c.
matriks
16. Jika dalam satu siklus Krebs dihasilkan 3 NADH dan
1 FADH
2
, maka setelah melalui transfer elektron
dihasilkan ....
a.
11 ATP
d.
32 ATP
b.
24 ATP
e.
36 ATP
c.
28 ATP
a.
Bagiamanakah reaksi antara X–Y.
b.
Bagaimanakah reaksi yang terjadi antara Y–Z.
c.
Bagaimanakah pengaruh enzim terhadap laju reaksi.
d.
Apakah yang terjadi pada enzim ketika suhu
bertambah tinggi?
Sumber:
Biology for You,
2002